Senin, 13 Desember 2010

Keutamaan Istighfar

"Mohon ampunlah kepada Rabb-mu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.
Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun
dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai."
(QS. Nuh: 10 - 12).

Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan dan akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."

Istighfar merupakan permohonan ampunan dari manusia selaku hamba yang memiliki sifat ketergantungan kepada Allah, Zat yang telah menciptakan dirinya dan yang berkuasa menentukan bagaimana nasib dirinya sebagai makhluk Allah. Permohonan ampunan ini semata-mata ditujukan kepada Allah, tidak kepada yang lainnya; dan permohonan ampunan yang tumbuh dari hati nuraninya untuk mencapai hubungan yang bersih murni dengan Allah.

Istighfar merupakan jalan untuk bertobat (kembali), yaitu kembali mendekat serta menyerahkan diri kepada Allah dengan memurnikan ketaatan dan menjauhi maksiat (semua yang dilarang) sekuat kesanggupan yang ada, lahir dan bathin. Istighfar sebenarnya merupakan garis lurus dengan ketakwaan itu sendiri.
Tujuan Istighfar ialah membersihkan diri dari dosa-dosa, sehingga mendekatkan jarak hubungan dengan Allah. Sedangkan Takwa memiliki pengertian hubungan bersih murni dengan Allah, memelihara diri dari kemurkaan-Nya dengan jalan taat memenuhi perintah dan meninggalkan larangannya. Istighfar adalah sarana untuk dapat kembali dekat (Qarib) dengan Allah. Kita dapat bermesraan dengan Allah melalui Istighfar.

Adapun manfaat dari Istighfar dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
  1. Memperoleh Kenikmatan Hidup Secara Terus Menerus;
  2. Dibebaskan dari Perasaan Tertekan atau Kedukaan;
  3. Membukakan Jalan Keluar atas Kesulitan;
  4. Memudahkan Datangnya Rezeki;
  5. Mendatangkan Keselamatan;
  6. Menimbulkan Ketentraman Hati;
  7. Mendatangkan Ampunan Dosa;
  8. Menumbuhkan Sifat-sifat Keutamaan pada Seseorang;
  9. DIcintai Allah;
  10. Mendapat Rahmat Allah;
  11. Mendapat Hidayah Allah;
  12. Mendapat Pahala;
  13. Mencegah Berbuat Dosa;
  14. Keburukan/Dosa-dosa Masa Lalu Diganti Allah dengan Kebaikan;
  15. Diberi Kemakmuran dan Kekuatan; dan
  16. Meredam Murka Allah.
Nyatalah kini bahwa Istighfar yang tampaknya sepele bagi orang yang belum mengerti, tetapi sebenarnya besar sekali fadilah atau segi manfaat yang ditimbulkannya, bahkan fadilahnya itu hampir semua segi dalam kehidupan. Itu adalah efek Istighfar bagi kehidupan kita di dunia, sedangkan hikmah di akhirat tentulah lebih lagi.

Dalam hal ini Imam al-Ghazali, dalam kitab Taubat, mengatakan, "Bahkan, daun timbangan akan unggul berkat kebaikan-kebaikan kecil, sampai daun timbangan itu menjadi berat dan dapat mengangkat (mengalahkan) daun timbangan keburukan. Oleh sebab itu, amal yang kecil jangan dianggap sepele, sehingga Anda enggan melakukannya."

Imam al-Ghazali pernah mengatakan bahwa seseorang tidak akan siap menerima rahmat Allah sebelum ia mengamalkan ilmunya. Jadi seseorang yang mempunyai ilmu saja tanpa diamalkan, maka ilmu itu tidak memberi amnfaat apa-apa terhadapnya. Selain itu, ilmu itu sendiri tanpa disadarinya akan lenyap. Akan tetapi bila ilmu itu diamalkan, maka ilmu itu bukan saja akan semakin meresap mendarah daging dalam dirinya, tetapi lebih dari itu memberikan manfaat bagi kebaikannya. Kata al-Ghazali pula, "Janganlah engkau hidup sampai mengalami kemiskinan amal dan kehilangan kemauan bekerja, dan yakinlah bahwa ilmu semata-mata tanpa amal tidak akan menyelamatkan orang."

Demikian pula dengan Istighfar, setelah kita mengetahui keutamaan yang ada padanya, seyogyanyalah kita secara tekun dan sungguh-sungguh serta terus menerus mengamalkannya. Bukankah Rasulullah SAW sendiri beristighfar minimal 100 kali dalam sehari semalam, apalagi dengan ktia sebagai orang yang mengaku sebagai umat beliau Rasulullah Muhammad SAW.

Al-Ghazali berkata, "Amalkanlah apa yang telah engkau ketahui supaya terbuka bagimu jalan (rahasia ilmu yang bisa mengantarkan kepada kebaikan/kesuksesan) yang belum engkau ketahui.
Rasulullah Muhammad SAW senantiasa mengamalkan Sayyidul Istighfar sebagai berikut:


Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. tidak ada Tuhan kecuali Engkau.
Engkau Penciptaku, dan aku (hanyalah) hamba-Mu
yang tetap dalam kesetiaan dan (melaksanakan) janjiku menurut kesanggupanku.
Aku kembali kepada-Mu dengan (mengakui) nikmat-Mu
(dengan mengakui) dosa-dosaku, maka ampunilah aku.
Sesunggunghnya tak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau!

Marilah Kita senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT agar hidup Kita di ridhoi Allah SWT.

0 komentar:

 

Liputan6 - Aktual Tajam dan Terpercaya: RSS 0.92

Sindikasi welcomepage.okezone.com

detikcom

Maliq Cadabra Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template